Entahlah,
sejujurnya aku sama sekali tak mengerti apa yang akan aku tulis di sini.
“Aku masih merasakan udara yang sama. Masih berdiam ditempat yang sama.
Tapi yang kurasakan tak lagi sama, kesunyiaan ini bernama tanpamu.”
Aku merasa
yang ku lalui ini sangat berat, penuh liku, penuh rasa sakit yang bertubi-tubi.
Terkadang, hati ini mengeluh lelah, pikiranku tak lagi mampu berpikir normal,
Aku ingin berontak akan semua yang terjadi, luka sayatan di hati yang tak
pernah sembuh, atau mungkin tak akan sembuh.
Aku merasa..
Duniaku hancur,
setiap inci tubuhku menjerit akan
kepergianmu,
aku bahkan tidak bisa lagi merasakan
sakitnya hatiku,
seolah ada bagian tubuhku yang
hilang,
jika diibaratkan, aku bagai guci
yang pecah berkeping-keping.
Sebenarnya, aku tidak pernah ingin semuanya berakhir. Saat semua terancang
dengan hebat dan sempurna, saat perhatian-perhatian kecil itu menjelma menjadi
candu rindu yang menancapkan getar-getar bahagia. Tapi, bukankah prediksi
manusia selalu terbatas? Aku tidak bisa terus menahan dan mengubah sesuatu yang
mungkin memang harus terjadi. Perpisahan itu harus terjadi untuk pertemuan awal
yang pasti akan memunculkan perasaan bahagia itu lagi.
YA!! Aku bisa menulis itu dengan mudah, namun untuk melewatinya, untuk
melangkah pun aku tak mampu. Melepasmu, adalah hal tersulit yang harus aku
lakukan. Mampu tidak mampu, atau siap tidak siap, aku memaksakan diriku untuk
melakukannya.
Selama rentan waktu tanpamu, aku merasakan ada sesuatu yang hilang. Sinar
bintang, yang selama ini selalu menerangiku dalam gelapnya malam, yang selalu
melindungiku dari kejamnya malam, dan Bintang yang bisa menjadi mentariku
dikala siang...takkan pernah kutemukan lagi.
Semua terasa semakin berat ketika bayangan kenangan-kenangan yang telah
kita ukir bersama hadir lagi dalam imajinasiku. Aku lemah tak berdaya, layaknya
energi magis yang merasuk ke dalam tubuh dan melumpuhkanku.
perhatian-perhatian kecilmu...
sapa manjamu...
senyum lembutmu...
AKU TAK AKAN BISA MELUPAKAN SEMUA ITU!!
Aku rindu..
rindu saat kamu memelukku dengan erat, dan mengatakan "aku tak akan
melepasmu"
rindu saat saat tangan lembutmu mengusap kepalaku, hingga mungkin kadang
merusak hijabku, dan aku hanya mampu tersenyum manja oleh perlakuanmu itu,
tak dapatkah itu semua terulang kembali?
AKU MERINDUKANMU...
AKU MEMBUTUHKANMU...
AKU MENYAYANGIMU...
AKU MENCINTAIMU...
ku mohon..kembalilah..aku menantimu!!
DI SINI!!
0 komentar:
Posting Komentar